Ada banyak sekali jenis ikan konsumsi di Indonesia.
Sebagai negara yang memiliki kekayaan alam melimpah, pastinya tak sulit menjumpai ikan air tawar hingga ikan air laut di negara ini.
Jenis ikan konsumsi yang biasa disantap oleh masyarakat Indonesia secara umum terbagi menjadi dua, yakni ikan air tawar dan ikan air laut.
Baik itu ikan air tawar maupun ikan air laut sama-sama bisa diolah menjadi beragam olahan masakan yang enak.
Mulai dari dimasak dengan cara dibakar, digoreng, hingga dimasak bersama dengan kuah santan dan rempah khas Indonesia.
Biasanya jika dimasak dengan cara dibakar atau digoreng, jenis ikan konsumsi ini akan disajikan bersama dengan lalapan dan sambal pedas sehingga rasanya menjadi lebih nikmat.
Baca Juga: 10 Ciri-Ciri Ikan Segar untuk Dimasak, Awas Keliru!
Jenis Ikan Konsumsi yang Hidup di Air Tawar
Foto: Lele Goreng (Endeus.tv)
Untuk jenis ikan konsumsi, tentu saja ada banyak ragamnya. Kita bahkan bisa menjumpai puluhan jenis ikan konsumsi di Indonesia.
Tapi tentu saja, ada beberapa jenis ikan konsumsi yang lebih banyak disantap oleh masyarakat kita, yaitu:
Jenis ikan konsumsi yang jadi favorit banyak orang ada ikan lele.
Jenis ikan air tawar ini sangat sering dikonsumsi dengan cara digoreng garing lalu disajikan dengan sambal tomat ulek dan lalapan sayuran.
Penyajian ini lebih dikenal dengan nama pecel lele.
Selain digoreng, ikan lele juga sering dimasak bersama dengan kuah santan atau dimasak dengan bumbu pedas menjadi kuliner yang bernama manggut lele.
Ikan lele terbilang sangat murah harganya jika dibandingkan ikan air tawar lainnya.
Ikan lele sangat mudah dibudidayakan dan perawatannya juga sangat mudah sehingga membuat harga ikan ini murah.
Baca Juga: 7 Jenis Ikan Louhan yang Banyak Dipelihara, Tertarik Punya?
Jenis ikan konsumsi yang berikutnya adalah ikan kembung.
Ikan air tawar ini punya beberapa jenis seperti ikan kembung colo, ikan kembung banjar, dan lain sebagainya.
Daging ikan kembung terbilang cukup banyak dengan duri yang berukuran sedang cenderung kecil.
Ikan ini biasa diolah dengan cara digoreng, dipepes, hingga dimasak dengan bumbu balado.
Ikan nila menjadi ikan air tawar selanjutnya yang juga menjadi jenis ikan konsumsi masyarakat Indonesia.
Ikan nila memiliki dua jenis, yakni nila merah dan putih. Keduanya bisa dibedakan dari segi tampilan warnanya.
Jenis ikan konsumsi ini punya duri yang cukup besar sehingga tidak merepotkan saat mengonsumsinya. Selain itu, daging ikannya juga banyak.
Ikan nila paling sering dimasak dengan cara digoreng atau dibakar lalu disajikan dengan sambal tomat ulek atau sambal terasi dan lalapan.
Baca Juga: Mengenal Jenis Ikan Badut, Si Ikan Mungil yang Lincah!
Ikan bawal menjadi jenis ikan konsumsi yang harganya juga terbilang cukup murah.
Bentuknya terbilang sedang dengan badan agak membulat.
Ukuran durinya besar dengan tekstur daging yang agak kenyal. Ikan air tawar ini sering diolah menjadi ikan bakar atau ikan goreng yang garing.
Saat digoreng garing, kulitnya akan terasa lebih lezat.
Ikan gabus, atau dikenal juga sebagai ikan toman, merupakan ikan air tawar yang populer di Indonesia.
Dagingnya tebal, berwarna putih, dan memiliki rasa gurih yang khas. Ikan gabus kaya akan protein, omega-3, dan vitamin B12, yang bermanfaat untuk kesehatan jantung, otak, dan saraf.
Ikan ini dapat diolah menjadi berbagai masakan, seperti gulai, pindang, atau digoreng.
Ikan mas koki, selain indah sebagai ikan hias, juga dapat dikonsumsi. Dagingnya berwarna putih dan memiliki tekstur yang halus.
Ikan mas koki kaya akan protein dan vitamin B12, yang bermanfaat untuk kesehatan otot dan saraf.
Ikan ini biasanya diolah menjadi sup atau digoreng.
Ikan arwana terkenal dengan keindahan dan harganya yang mahal.
Namun, beberapa jenis arwana, seperti arwana super red, juga dapat dikonsumsi.
Dagingnya berwarna putih dan memiliki rasa gurih yang khas. Ikan arwana kaya akan protein dan omega-3, yang bermanfaat untuk kesehatan jantung dan otak.
Ikan ini biasanya diolah menjadi sup atau digoreng.
Ikan belida merupakan ikan air tawar yang berasal dari Sungai Musi, Sumatera Selatan.
Dagingnya tebal, berwarna putih, dan memiliki rasa gurih yang khas.
Ikan belida kaya akan protein, omega-3, dan vitamin B12, yang bermanfaat untuk kesehatan jantung, otak, dan saraf. Ikan ini biasanya diolah menjadi pindang atau digoreng.
Ikan jelawat merupakan ikan air tawar yang berasal dari Sumatera dan Kalimantan.
Dagingnya berwarna putih dan memiliki tekstur yang licin.
Ikan jelawat kaya akan protein, omega-3, dan vitamin B12, yang bermanfaat untuk kesehatan jantung, otak, dan saraf.
Ikan ini biasanya diolah menjadi goreng tepung atau sup.
Baca Juga: 10 Ikan Terbesar di Dunia, Ada Whale Shark di Urutan Pertama
Salah satu jenis ikan konsumsi yang terbilang laris manis di Indonesia adalah ikan gurame.
Ikan air tawar ini punya ukuran yang sedang cenderung besar sehingga saat dimasak kerap kali dipotong menjadi dua bagian.
Bentuknya bulat pipih dengan duri berukuran sedang di bagian tengah badannya.
Ikan gurame banyak diolah menjadi ikan goreng, ikan bakar, ikan balado, hingga ikan gulai.
Ikan mas dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai jenis ikan konsumsi yang punya duri halus dan...
Contoh Ikan Yang Hidup Di Air Tawar Dan Laut
Mengapa Ikan Tongkol Tidak Bisa Hidup Di Air Tawar
Ada banyak jenis hewan yang hidup di air. Secara umum, hewan yang hidup di air terbagi menjadi dua golongan, yaitu hewan yang hidup di laut dan hewan yang hidup di air tawar. Air laut dan air tawar memiliki perbedaan besar dalam hal kandungan garam. Maka setiap jenis hewan air harus menyesuaikan diri dengan tempat hidupnya, baik laut maupun air tawar.
Karena itulah biasanya hewan yang hidup di laut tidak bisa hidup di air tawar, dan begitu pula sebaliknya. Tapi ternyata ada juga, lho, hewan yang bisa hidup di laut maupun air tawar. Hewan seperti itu disebut euryhaline. Inilah tujuh contoh hewan euryhaline yang perlu kamu ketahui.
Hiu banteng (Carcharhinus leucas) adalah jenis ikan hiu yang sangat fleksibel dalam hal tempat hidup. Laman Oceana menyebut bahwa mereka adalah hiu dengan kemampuan terbaik untuk hidup di air tawar. Mereka bisa bolak-balik dari laut ke sungai dengan mudah. Mereka kerap menjelajahi sungai hingga jauh, dan bahkan ada satu populasi yang berdiam di Danau Nikaragua.
Hiu banteng juga melahirkan di air tawar. Bayi hiu banteng akan hidup di air tawar untuk sementara, baru kemudian pergi ke laut saat sudah cukup besar. Sayangnya, karena bisa menjelajah wilayah air tawar, hiu banteng jadi kerap bertemu dengan manusia, dan tabiat mereka yang agresif membuat insiden gigitan kadang tak terhindarkan.
Jenis ikan lain yang hidup di laut namun bertelur di sungai adalah ikan salmon. Salmon terdiri dari beberapa spesies yang tersebar di Samudra Atlantik dan Pasifik. Salmon dewasa menghabiskan hidupnya di laut. Namun pada saat akan bereproduksi, mereka akan berenang melawan arus ke hulu sungai untuk bertelur.
Laman Marine menyebut bahwa perjalanan salmon ke hulu sungai bisa menempuh jarak hingga 3.000 km! Karena sangat jauh dan berat karena melawan arus air, salmon biasanya akan mati setelah kawin dan bertelur karena kelelahan. Bayi-bayi salmon akan menghabiskan masa kecil di sungai, lalu pergi ke laut setelah dewasa untuk mengulang kembali siklus hidup mereka.
Sementara ikan barramundi (Lates calcarifer) justru memiliki siklus hidup yang berkebalikan dengan salmon. Ikan ini bertelur di laut, tapi hidup di sungai setelah dewasa. Namun menurut laman The Better Fish, mereka juga bisa hidup sepenuhnya di air tawar dari lahir hingga dewasa.
Ikan yang kerap disebut kakap putih dalam bahasa Indonesia ini bisa ditemukan di Australia dan Asia Tenggara hingga Selatan. Mereka memiliki daya jelajah yang luar biasa, bisa mencapai ratusan kilometer. Keunikan lain ikan ini adalah mereka selalu lahir sebagai jantan lalu bisa berubah kelamin menjadi betina setelah dewasa.
Baca Juga: 6 Fakta Ikan Napoleon, Ikan Karang Raksasa Berbobot Ratusan Kilo
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Pari atlantik (Dasyatis sabina) adalah sejenis ikan pari yang hidup di Samudra Atlantik. Namun karakteristik euryhaline mereka membuat ikan ini juga bisa hidup di air payau dan air tawar, termasuk di sungai dan danau.
Satu populasi pari atlantik bahkan berhabitat permanen di Sistem Sungai Saint Johns di Florida, dan menjadi satu-satunya jenis pari di Amerika Utara yang secara permanen hidup di air tawar. Pari atlantik sendiri berukuran cukup kecil, dengan lebar sekitar 37 cm saja, seperti dilansir laman Florida Museum.
Tak hanya ikan, hewan mamalia laut juga perlu menyesuaikan diri jika ingin memasuki perairan tawar. Beberapa spesies lumba-lumba bisa hidup di air payau atau tawar, tapi hanya untuk waktu singkat. Jika terlalu lama, mereka bisa mati, biasanya karena infeksi pada kulit akibat tidak hidup di habitat yang seharusnya.
Salah satu hewan mamalia laut yang bisa hidup di air tawar adalah pesut mahakam (Orcaella brevirostris). Selain di Sungai Mahakam di Kalimantan, populasi pesut ini juga terdapat di Myanmar, Kamboja, Laos, Thailand, dan India. Meski bisa hidup di air tawar, pesut mahakam biasanya tidak akan jauh-jauh dari hilir sungai maupun pantai.
Sementara kepiting pantai (Carcinus maenas) memiliki toleransi yang cukup baik terhadap perbedaan kandungan garam pada air. Kepiting ini hidup di laut, dan mereka juga bisa hidup di air payau dengan kandungan garam hingga 0,6 persen, hampir seperti air tawar. Namun pada air tawar murni, kepiting ini gak bisa bertahan dan akan mati.
Selain itu, kepiting ini juga bisa beradaptasi pada perairan dingin maupun hangat. Karena kemampuan adaptasinya yang baik, kepiting ini banyak terdapat di perairan payau, di mana spesies kepiting lain jarang ditemukan. Bahkan mereka bisa menjadi satu-satunya spesies di sana sehingga mendominasi wilayah tersebut.
Kura-kura punggung berlian
Terakhir, kura-kura pun ada yang merupakan hewan euryhaline, misalnya kura-kura punggung berlian (Malaclemys terrapin). Kura-kura yang hidup di Amerika Serikat ini bisa hidup di air laut maupun air tawar, tapi mereka lebih senang hidup di air payau. Meski begitu, kura-kura ini tetap membutuhkan akses rutin ke air tawar untuk menghindari dehidrasi.
Hewan-hewan euryhaline merupakan contoh hewan dengan adaptasi yang luar biasa, karena bisa menyesuaikan diri dengan habitat air laut maupun air tawar. Benar-benar menakjubkan ya!
Baca Juga: Sudah Tahu 5 Perbedaan Ikan Air Tawar dan Ikan Air Laut Ini?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.